Permainan kartu seperti Domino (Gaple), Remi, dan Texas telah menjadi bagian yang tak terpisahkan kehidupan masyarakat. Namun, di balik kesenangannya, kerap dikaitkan isu perjudian dan kecanduan.
Menurut pakar psikolog Wahyu Aulizalsini, permainan kartu tidak hanya sekadar hiburan, namun memiliki dampak psikologis yang signifikan.
Dalam suasana santai, permainan tersebut dapat menjadi pelarian dari stres sehari-hari, sambil secara tidak langsung melatih kemampuan berpikir, penilaian, dan respons.
“Ini merupakan bentuk hiburan, yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental dan merangsang pikiran, asalkan dimainkan dengan bijak,” kata Wahyu Aulizalsini dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (17/2/2024).
Tidak hanya itu, permainan kartu menciptakan kesempatan untuk memperkuat hubungan sosial. Melalui interaksi antar pemain, ikatan persahabatan dapat diperkuat.
“Kemampuan komunikasi meningkat, dan peluang untuk menjalin hubungan yang positif semakin terbuka,” ujar Aulizalsini.
Menurut pakar sosiologi Satiti Shakuntala, permainan kartu menjadi sebuah wadah untuk memahami dinamika sosial, membangun komunitas dan mempererat hubungan interpersonal.
Namun, seperti halnya dengan banyak aktivitas lainnya, permainan kartu juga memiliki sisi gelap yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah potensi terkait perjudian.
“Kita juga harus waspada terhadap risiko yang mungkin terkait, terutama risiko perjudian dan kecanduan,” ujar Satiti Shakuntala.
Pengawasan yang baik atas permainan kartu perlu ditingkatkan, memastikan tetap menjadi sarana hiburan yang menyenangkan dan tidak merugikan, baik bagi individu maupun masyarakat.
“Penting bagi kita untuk melihat permainan kartu secara objektif dan seimbang,” imbuh Satiti Shakuntala.